Jumat, 06 Mei 2011

Wasiat Rasulullah 8

oleh: Deden Salafy

Fawaa-Id (Pelajaran Dari Hadits Ini)
1. Disyari’atkan memberikan nasehat. Akan tetapi, hendaknya dilakukan
pada tempatnya dan jangan terlalu
sering agar tidak membosankan.


2. Nasehat atau wasiat perpisahan
biasanya menyentuh hati.
3. Nasehat Nabi Salallahu ‘Alaihi Wassalam semuanya bermanfaat dan
menyentuh hati para Sahabat.
4. Boleh bagi seseorang untuk
meminta nasehat dari orang alim
(Ulama), dan dalam hal ini apabila ada
sebabnya, yakni seseorang membutuhkan nasehat.
5. Wasiat yang paling baik adalah
wasiat takwa kepada Allah Ta ’ala .
6. Seseorang akan mencapai takwa
kepada Allah Ta ’ala apabila ia menuntut ilmu syar’i, mengamalkannya, dan mentauhidkan
Allah Ta’ala dan menjauhkan syirik.
7. Takwa adalah melaksanakan
perintah Allah Ta’ala dan menjauhkan larangan-Nya. Perintah yang paling
besar adalah mentauhidkan Allah
Ta’ala dan larangan yang terbesar adalah syirik.
8. Takwa mempunyai keutamaan yang
sangat banyak.
9. Wajib mendengar dan taat kepada
ulil amri (penguasa) dari kaum
Muslimin dalam hal yang ma’ruf.
10. Tidak boleh taat kepada ulil amri
dalam hal maksiat.
11. Perintah taat kepada ulil amri
meskipun dia seorang hamba sahaya
(budak), menunjukkan pentingnya
taat kepada ulil amri.
12. Di antara mukjizat Nabi Salallahu
‘Alaihi Wassalam , beliau mengabarkan akan terjadinya perpecahan dan
perselisihan di tengah-tengah kaum
Muslimin.
13. Jalan selamat dari perpecahan dan
perselisihan adalah berpegang kepada
al-Qur‘ân dan Sunnah Nabi Salallahu ‘Alaihi Wassalam serta memahaminya sebagaimana yang difahami oleh para
Sahabat radhiallahu’anhum .
14. Keutamaan Khulâfaur Râsyidin.
15. Keutamaan para Sahabat
radhiallahu’anhum, karena mereka adalah orang-orang yang berserah diri
kepada Allah Ta ’ala dan Rasul-Nya.
16. Baiknya hati para Sahabat
radhiallahu’anhum, karena mereka takut kepada Allah Ta ’ala .
17. Wajib atas setiap Muslim
mempelajari Sunnah Nabi Salallahu
‘Alaihi Wassalam.
18. Kita wajib mengikuti Sunnah Nabi
Salallahu ‘Alaihi Wassalam dan Sunnah Khulafâ‘ur Râsyidin serta berpegang teguh dengan keduanya.
19. Kita wajib waspada dan hati-hati
kepada setiap perkara yang baru yang
tidak ada asalnya dari Nabi Salallahu
‘Alaihi Wassalam.
20. Setiap perkara yang baru yang
diada-adakan dalam agama adalah
bid’ah.
21. Semua bid’ah adalah sesat, tidak ada bid’ah hasanah dalam Islam dan tidak ada juga pembagian bid’ah menjadi lima (hasanah, mubah,
makruh, haram, dan wajib). Yang
mengatakan semua bid’ah sesat adalah Rasulullâh Salallahu ‘Alaihi Wassalam. Beliau adalah orang yang paling tahu
tentang Islam, paling fasih berbahasa
Arab, dan paling jujur.
22. Semua kesesatan tempatnya di
Neraka.
23. Menjelaskan tentang bahaya bid’ah kepada umat tidak termasuk memecah
belah kaum Muslimin, namun termasuk
dalam kategori amar ma’ruf nahi munkar.
24. Tidak boleh memastikan para
pelaku bid’ah dengan masuk Neraka karena kita tidak tahu akhir
kehidupannya. Bisa jadi ia bertaubat
dari perbuatan bid’ahnya tersebut.
25. Bid’ah merusak hati, akal, dan agama...wallahua'lam
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar