Sabtu, 14 Mei 2011

Menggapai Keutamaan TAUHID

oleh al-Ustadz Abdul Mu'thi al
Maidany

Bismillah
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash
radhiallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,


"Pada hari kiamat nanti,
sesungguhnya Allah akan
memanggil seorang dari
ummatku dihadapan para
makhluq pada hari kiamat.
Maka dihamparkanlah di
depannya sembilan puluh
sembilan gulungan (catatan
dosa), setiap gulungan
panjangnya sejauh mata
memandang, kemudian Allah
berfirman (kepadanya) :
apakah kamu mengingkari
sesuatu dari ini (yaitu catatan
dosa yang terhampar
didepannya), apakah para
penulis-Ku yang mengawasi
kamu menzholimimu? maka ia
menjawab : "Tidak wahai
Rabbku", kemudian Allah
berfirman : "Apakah kamu
mempunyai udzur (berupa
kebaikan)?", maka ia
menjawab : "Tidak wahai
Rabbku". Maka Allah
berfirman : "Bahkan engkau
mempunyai satu kebaikan di
sisi Kami, sesungguhnya tidak
ada kezholiman pada hari ini
atasmu", maka dikeluarkanlah
satu bithoqoh (kartu) tertulis
dalamnyaﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ
maka Allah berfirman :
"Saksikanlah timbanganmu",
maka ia berkata : "Wahai
Rabbku apalah artinya
bithoqoh ini dibanding dengan
gulungan-gulungan tersebut",
maka Allah berfirman :
"Sesungguhnya engkau tidak
akan dizholimi". Maka
diletakkanlah gulungan-
gulungan tersebut pada satu
anak timbangan dan bithoqoh
(diletakkan) pada anak
timbangan (lainnya). Maka
terangkatlah gulungan-
gulungan itu dan kartu
tersebut lebih berat".
Hadits ini dikeluarkan oleh
Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhd
no.371, Ahmad 2/213, Tirmidzy
no.2639, Ibnu Majah no.4300,
Ibnu Hibban sebagaimana
dalam Al-Ihsan no.225, Al-
Hakim 1/46 dan 1/710, Ath-
Thobarany dalam Al-Ausath
5/79 no.4725, Al-Baihaqy
dalam Syu’abul Iman no.283,
Hamzah bin Muhammad Al-
Kinany dalam Juz`ul Bithoqoh
no.2, Al-Khatib Al-Baghdady
dalam Mudhih Auham Al-jam’i
Wat Tafriq 2/204, Al-Mizzy
dalam Tahdzibul Kamal, Adz-
Dzahaby dalam Mu’jamul
Muhadditsin 1/47-48 dan As-
Suyuthi dalam Tadrib Ar-Rawy
2/409.
Dan hadits ini adalah hadits
yang shohih, dishohihkan oleh
Hamzah Al-Kinany dalam Juz`ul
Bithoqoh hal.35, Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-
Albany rahimahullah dalam
Silsilah Ahadits Ash-Shohihah
no.135 dan Syaikh Muqbil bin
Hadi Al-Wadi’iy rahimahullah
dalam Ash-Shohih Al Musnad
Mimma Laisa Fii Ash-Shohihain
1/534-535.
Ibnul Qoyyim rahimahullah
menerangkan hadits ini
sebagai berikut,“Amal-amal
perbuatan tidaklah berbeda-
beda
keutamaannya dikarenakan
bentuk dan bilangannya. Hanya
saja keutamaannya berbeda-
beda sebab perbedaan
keyakinan dalam hati sehingga
dua amalan bisa memiliki
bentuk yang satu namun nilai
perbedaan di antara keduanya
sejauh antara langit dan bumi.”
Selanjutnya beliau berkata,
“Perhatikan hadits tentang
sebuah kartu yang diletakkan
pada satu anak timbangan lalu
diimbangi dengan timbangan
sembilan puluh sembilan
gulungan yang masing-
masingnya sejauh mata
memandang ternyata
timbangan kartu itu berat dan
timbangan gulungan-gulungan
itu ringan. Maka pemiliknya
tidak diadzab. Bersamaan
dengan ini, merupakan suatu
perkara yang maklum bahwa
setiap orang yang bertauhid
memiliki kartu itu. Akan tetapi
kebanyakan mereka masuk
neraka dengan sebab dosa-
dosanya”. (Lihat Fathul Majid
hal 69)
sumber :
Dari buletin asysyariah
Vol.5/03/1429H/2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar